Pernak – pernik khas Kalimantan Tengah

Sebelumnya, saya sudah pernah menuliskan tentang berbagai kerajinan tangan khas Dayak…  tapi itu cuma beberapa …

Sebenarnya masih ada banyak lagi berbagai kerajinan-kerajinan yang dihasilkan dari Kalimantan Tengah ini,, kali ini saya akan menuliskan lagi tentang pernak-pernik dari Kalimantan Tengah….

Oh iya,, dalam rangka HUT Kalimantan Tengah ke-54,, di Palangkaraya ada Festival Budaya Isen Mulang lho, mulai dari tanggal 19-23 Mei 2011 … di sana kalian bisa melihat-lihat berbagai kerajinan-kerajinan khas dari Kalimantan Tengah…

Nah,,  coba kalian lihat gambar di bawah ini….

Tentu, kalian sudah tidak asing lagi kan dengan ornamen-ornamen di atas… Kalian tau nggak dari apa ornamen tersebut dibuat??

Ornamen-ornamen tersebut berasal dari  Pohon Nyatu. Tapi, yang digunakan untuk membuat ornamen ini adalah getah dari  pohon nyatu tersebut. Dan ornamen-ornamen ini,  disebut sebagai Kerajinan Getah Nyatu…

Pohon nyatu ini merupakan tanaman eksotis Kalimantan Tengah lho,,, dan hanya tumbuh di dua wilayah tertentu di Kalimantan Tengah, yaitu di Kabupaten Pangkalan Bun dan di Kecamatan Bukit Tangkiling, Kota Palangkaraya…

Sehingga, harga kerajinan-kerajinan getah nyatu tersebut lumayan mahal,,,

Bentuk dari kerajinan-kerajinan tersebut kebanyakan dibentuk menyerupai sebuah perahu,,,

Namun, tidak hanya sekedar bentuk perahunya saja,, tapi juga dihiasi dengan berbagai bentuk lainnya,, seperti aktivitas-aktivitas orang di atas perahu tersebut…

Kerajinan-kerajinan ini kini sudah berkembang sampai ke Mancanegara dan  menjadi salah satu sektor usaha yang cukup menjanjikan bagi perkembangan ekonomi daerah Kalimantan Tengah ini sendiri…..

So, kita harus bangga dengan hasil-hasil budaya daerah kita..

Suasana Kelulusan,, yang menegangkan..

Hmm,, inilah saat-saat yang sangat menegangkan buat kaka-kaka kelas XII…
yaitu… PENGUMUMAN KELULUSAN……

Saya yang menyaksikannya pun juga merasa tegang,, apalagi kaka-kaka kelas XII nya..

Siapa sich yang nggak tegang saat-saat seperti itu???
Semuanya pasti tegang, karena ini semua akan nentuin jalan pendidikan mereka selanjutnya..

Sejak pagi kaka-kaka kelas XII sudah tiba di sekolah untuk mendengarkan hasil pengumuman kelulusan,,

Ada satu hal yang belum pernah saya lihat sebelumnya pada saat detik-detik pengumuman, yaitu FOTO SATU ANGKATAN…… wow..

      

Dalam cuaca yang begitu terik, kaka-kaka kelas XII ini bela-belain ikut berfoto,, lumayan untuk kenang-kenangan mereka kelak.. hehehe

bahkan ada yang sampai teriak-teriak, karena udah nggak kuat di bawah terik matahari, mana yang ngambil fotonya lama benget,,,, huft.. untuknya awan menyelimuti matahari untuk beberapa saat.. lega deh..

Lalu……

kalo yang satu ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, para siswa dikumpulkan di halaman tengah dan guru-guru berkumpul di depan ruang guru,,,

Sebelumnya para siswa mendengarkan beberapa sambutan dan pengarahan dari pihak sekolah,, selain dari pihak sekolah ada juga dari pihak kepolosian…

baru setelah sambutan dan pengarahan seles,ai hasil kelulusan diumumkan…… taaadaaaaammmmmmmmmmm

Semua siswa-siswi langsung berteriak kegirangan, bahkan karena bahagianya ada yang meneteskan air mata…. Yupz buat tahun ini SMAN 2 Palangkaraya LULUS 100%……

Nggak lupa juga, tradisi kelulusan tiap tahunnya.. yaitu.. CORET-CORET seragam……….

Buat kaka-kaka kelas XII, selamat yaa…

Situasi di sekolah lain,,,,,,,,

       Nggak pernah kelewatan….CORET_CORET

    Tetap ngadain KONVOI meskipun di larang…..

Munculnya Ulat Bulu secara tiba-tiba,,,

Telah kita ketahui bahwa Indonesia memiliki dua musim, yakni musim kemarau (Mei-Oktober) dan musim penghujan (September-April). Namun mulai tahun 2010 lalu, Indonesia tidak benar-benar mengalami musim kemarau yang sesungguhnya. Akibat kondisi yang selalu basah, maka tumbuhan akan terus menghijau dan potensi ulat untuk memakan daun hijau sangat besar.

Secara ilmiah, terjadinya wabah ulat bulu ini disebabkan karena terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu saat ini. Sebenarnya  ada saat-saat di mana populasi ulat bulu lebih banyak dari saat-saat lainnya, misalnya pada musim hujan. Namun, karena faktor pemanasan global dan ketidakseimbangan ekosistem, bertambahnya populasi ini menjadi berlebih dari biasanya hingga akhirnya menjadi wabah ulat bulu. Naiknya temperatur secara drastis, juga mempercepat pertumbuhan ulat bulu sehingga populasinya berkembang dengan sangat cepat. Musim hujan yang cukup lama dari biasanya ini meningkatkan pertumbuhan tanaman yang menjadi makanan ulat bulu terssebut, sehingga populasi ulat bulu juga ikut bertambah.

Selain iklim, suhu juga ikut berperan dalam mendorong ledakan pupolasi ulat bulu ini. Suhu diyakini dapat mempengaruhi dan merubah beberapa gen untuk memunculkan berbagai karakter baru pada tubuh ulat bulu sehingga tubuhnya cenderung bersifat resistan atau kebal terhadap zat-zat kimia tertentu seperti pestisida.

Selain disebabkan oleh iklim dan suhu, munculnya wabah ulat bulu ini juga disebabkan karena berkurangnya predator yang sering memangsa ulat bulu. Sehingga dalam prinsip piramida makanan, bila konsumen tingkat I berkurang dan konsumen tingkat II meningkat, maka akan terjadi kenaikan jumlah yang signifikan. Dalam hal ini, konsumen tingkat I adalah burung dan konsumen tingkat II adalah ulat bulu.

Selain itu, penggunaan pestisida secara berlebih juga dapat meningkatkan munculnya ulat bulu tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan munculnya wabah ulat bulu ini, antaralain:

  1. Terjadinya perubahan iklim yang berdampak  pada berubahnya pola siklus perkembangbiakan suatu hewan atau serangga.
  2. Berkurangnya predator yang memangsa ulat bulu tersebut.
  3. Penggunaan Pestisida berlebihan dan pola tanam Monokultur.

Dalam menyikapi hal tersebut, menurut pendapat Drs. Asmoro Lelono, MSi “Karena kita berbicara tentang keseimbangan alam, hendaknya kita menjaga keseimbangan dan menghargai apa yang ada di alam. Selama ini kita selalu berfikir bahwa semua yag ada di alam ini untuk manusia dan dimanfaatkan untuk manusia. Tetapi kita lupa saat memanfaatkan alam kita tidak berfikir bahwa alam dan seisinya termasuk flora dan fauna juga memerlukan keseimbangan,” jelasnya.

“Selama ini kita kurang atau bahkan tidak hormat terhadap alam. Jadi saran saya, kedepan kita harus lebih peduli dengan lingkungan dan harus menjaga keseimbangan alam, tidak hanya pada skala yang besar saja melainkan harus dimulai dari yang terkecil. Harus diingat, walau kecil namun jika jumlahnya besar bisa merepotkan manusia, contohnya saja karena eksploitasi manusia akan semut rangrang dan burung, maka beribu-ribu ulat bulu merepotkan banyak orang,” kata Drs. Asmoro Lelono, MSi.

Moonbows (Pelangi Bulan)

Setelah hujan kita sering sekali kan melihat pelangi??? tapi itu hanya terjadi pada siang atau sore hari… dan kalau pagi hari, jarang ada pelangi setelah hujan….. yang paling sering antara siang hari dan sore hari..

Kalian pernah nggak ngeliat Pelangi di malam hari??? seperti lagunya Vidi Aldiano,,, 😀

Pelangi di malam hari atau sering di bilang Pelangi Bulan atau Moonbow ini jarang sekali muncul lho,,, dan mata kita biasanya agak sulit melihat perbedaan warna yang tampil pada Moonbow tersebut…

Nah, kali ini saya membahas mengenai Pelangi Bulan atau Moonbows…..

Pelangi bulan (moonbow) adalah salah satu fenomena alam yang langka dan sulit untuk ditemui. Moonbow lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pelangi yang sering kita lihat terbentang dilangit pada siang hari, yang merupakan gejala optik berupa cahaya warna-warni. Moonbow terjadi saat malam hari, saat matahari telah terbenam dan bulan tampil untuk menggantikan tugas matahari.

Fenomena ini terjadi ketika bulan berada pada titik rendah. Bulan memang benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri, tapi bulan “meneruskan” cahaya dari matahari lho.. Jika pelangi siang hari terjadi karena pembiasan cahaya matahari, maka pelangi yang terjadi malam hari disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan.

Beberapa tempat di dunia sering menampilkan moonbow, salah satunya adalah air terjun Victoria di perbatasan Zambia dan Zimbabwe. Selain itu, air terjun Cumberland, dekat Corbin, Kentucky di Amerika Serikat juga sering dilaporkan terlihat moonbow disana.

Moonbow akan terlihat  pada saat bulan purnama atau pada saat bulan hampir mencapai purnama, mata kita biasanya agak sulit melihat perbedaan warna yang tampil pada moonbow, tapi kamera dapat menangkap warna-warna yang tampil “dengan sempurna”. Mata kita biasanya hanya bisa menangkap warna putih, dimana warna putih merupakan gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda, yang terjadi pada cahaya matahari. Tapi, bila cahaya bulan sangat terang, pelangi merah biasanya dapat dilihat dengan mata telanjang. Moonbow biasanya terlihat berlawanan dengan posisi bulan dan terlihat “begitu sempurna” pada saat terjadi bulan purnama secara penuh.

Moonbow memang sangat jarang terjadi , perlu kondisi dan kriteria khusus yang menyebabkan kondisi ini akan terjadi, yaitu posisi bulan berada pada titik rendah (sekitar kurang dari 42° di langit), ada hujan berlawanan dengan bulan, dan langit telah gelap. Kombinasi ini membuat moonbows jauh lebih jarang muncul daripada pelangi yang dihasilkan oleh matahari.

Sebuah lingkaran berwarna di sekeliling bulan bukanlah moonbow, dimana  pada saai itu posisi bulan berada pada titik 22 °. Lingkaran ini dihasilkan oleh pembiasan melalui kristal es heksagonal di awan cirrus. Lingkaran atau cincin berwarna di sekeliling bulan tersebut adalah korona, fenomena difraksi yang dihasilkan oleh tetesan air yang sangat kecil atau kristal es di awan.

Fenomena Alam,, Aurora Borealis…..

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Pada mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap hari dan terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari. Profil Dewi Aurora juga dapat kita temukan pada tulisan hasil karya Shakespeare.

Sejak zaman dulu, telah banyak teori yang diajukan untuk menjelaskan fenomena ini dan sebagian teori kelihatannya sudah tidak relefan pada masa sekarang.

Benjamin Franklin berteori bahwa “Misteri Cahaya Utara” itu disebabkan oleh konsentrasi muatan listrik di daerah kutub yang didukung oleh salju dan uap air. Kristian Birkeland juga berteori bahwa Auroral Elektron terjadi dari sinar yang dipancarkan matahari, dan elektron tersebut dibimbing menuju kutub utara.

Aurora Borealis memang sering terjadi antara bulan Maret-April dan Agustus-September-Oktober. Aurora Borealis adalah fonemana pancaran cahaya yang terjadi di daerah utara atau kutub utara. Pada saat Aurora Borealis terjadi, seakan-akan matahari akan terbit dari sebelah utara.

Fenomena ini terjadi pada lapisan ionosfer bumi akibat medan magnetik, dan partikel yang dipancarkan matahari. Sumber energi utama dari aurora adalah angin matahari yang mengalir melewati Bumi. Magnetosfer dan angin matahari terdiri dari gas terionisasi yang menghantarkan listrik.

Aurora yang terjadi tanggal 28 Agustus dan 2 September 1859 mungkin adalah yang paling spektakuler sepanjang sejarah. Aurora di Boston tanggal 2 September 1859 juga dimuat oleh New York Times.

Fenomena Aurora Borealis telah lama menarik perhatian para Ilmuwan. Andres Celcius, antara rentang tahun 1716 sd. 1732 mengamati Aurora Borealis dan menghasilkan sekitar 300 pengamatan yang dipublikasikannya. Celcius adalah seorang Professor Astronomi yang namanya diabadikan sebagai satuan pengukur suhu.

Penerima nobel asal Belanda bernama Pieter Zeeman mempublikasikan laporan tentang Aurora Borealis yang terlihat di Zonnemaire. Elias Loomis juga menerbitkan serangkaian laporan mengenai Aurora di American Journal of Science.

Aurora juga terjadi pada Planet lain dalam tata surya, misalnya Planet Uranus dan Neptunus. Jupiter dan Saturnus memiliki medan magnet yang lebih kuat dari Bumi dan memiliki sabuk radiasi yang besar. Teleskop Huble digunakan untuk menangkap terjadinya Aurora di planet lain.

Pada tanggal 14 Agustus 2004 yang lalu, Pesawat Mars Express mendeteksi terjadinya Aurora di planet Mars, para Ilmuwan mempelajari dengan memasukkan data-data yang dihasilkan Mars Global Surveyor, dimana daerah emisi berhubungan dengan suatu daerah yang memiliki medan magnet paling kuat, dan menunjukkan bahwa asal-usul emisi cahaya adalah aliran elektron.

Pada sebuah fenomena Aurora, satelit menangkap gambar Aurora yang terlihat seperti “cincin api”. Aurora-aurora jenis lain juga diamati dari luar angkasa, misalnya “Poleward Busur”, tapi tampaknya masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai fenomena ini, mengingat fenomena ini sangat jarang akan terjadi.

Aurora dan arus terkait menghasilkan emisi radio sekitar 150 kHz, dikenal sebagai radiasi Auroral Kilometric yang ditemukan pada tahun 1972 dan dapat diamati dari luar angkasa.

 

Naga Laut Berdaun (Leafy Sea Dragon)

Naga laut berdaun??? seperti apa itu yaa???

untuk lebih jelasnya baca penjelasan berikut ini:::

Naga laut berdaun masih menjadi kerabat dekat dengan kuda laut, naga laut berdaun lebat (Phycodurus Eques) dan naga laut berdaun jarang (Phyllopteryx Taeniolatus) adalah makhluk yang berkamuflase dengan banyak hiasan di tubuhnya. Hiasan tersebut menyerupai jaring laba-laba berbentuk daun  yang menutupi seluruh tubuh mereka dan dapat berkamuflase dengan sempurna bila berbaur dengan formasi rumput laut dan tanaman laut tempat mereka tinggal.

Naga laut berdaun banyak umumnya berwarna coklat hingga kuning, dengan pelengkap warna zaitun yang spektakuler dalam tubuhnya. Untuk naga laut berdaun jarang, biasanya berwarna kemerahan dengan bintik kuning. Naga laut memiliki moncong tipis dan sangat panjang, batang yang ramping tercangkup dalam lingkaran tulang serta ekor yang tipis sehingga tidak dapat digunakan sebagai jangkar untuk bertahan di suatu tempat.

Naga Laut (phycodurus eques) memiliki sulur-sulur mirip daun di seluruh tubuhnya yang membantunya bersembunyi di antara rumput-rumput laut, sehingga baik mangsa maupun predatornya sulit mengetahui keberadaannya. Sirip punggung dan sirip dada mereka kecil dan bening yang mendorong dan mengarahkan mereka perlahan melalui air, namun mereka nampaknya lebih menyukai terhanyut mengikuti arus seperti rumput laut. Naga laut ini bertahan hidup dengan memakan krutasea kecil seperti kutu laut.

 

Naga laut bisa ditemukan di sepanjang garis pantai Australia. Naga laut dewasa ukurannya bisa mencapai 45cm (18 inci). Selama musim kawin, sang betina akan menyimpan hingga 250 telur-telur yang berwarna pink terang pada bagain bawah ekor pejantannya dimana mereka kemudian saling menempel dan terjadi pembuahan.